SANGAT sering kita baca, dengar, bahkan mungkin di antara kita ada yang mengalami pernah debt collector menarik kendaraan (motor dan mobil) yang kita pakai karena menunggak bayar.
Foto: Ilustrasi dari www.kompasiana.com
Pagi ini, Rabu (10/8/2016), saya mendapatkan pesan whatsapp dari group #bloggerkepri tentang prosedur penarikan kendaraan yang benar.
Jujur saya juga baru mengetahui prosedur ini.
Padahal selama ini saya sangat sering membaca berita-berita, bahkan tindakan debt collector sudah menjurus ke aksi kriminal, dengan menarik secara paksa motor yang dikendarai penunggak bayar.
Silahkan baca salah satu kasusnya disini:
Dua Debt Collector Kejar Penunggak Kredit Motor dan Meneriakinya Maling, Lalu Menghajarnya
Atau kejadian ini :
Tagih Utang Malam Hari Lalu Diteriaki Maling, Debt Collector Motor Nyaris Dihajar Warga Batam Centre
Nah dari pesan yang saya terima itu, ternyata semuanya ada prosedur.
Ini saya copas semua isi WA tersebut dan sangat bermanfaat bagi kita semua.
Bank Indonesia dalam Surat Edaran BI No. 15/40/DKMP tanggal 23 Sep 2013 ……mengatur bahwa syarat uang muka/DP kendaraan bermotor melalui bank minimal adalah 25% utk roda 2 dan 30% untuk kendaraan roda 3 atau lebih untuk tujuan nonproduktif, serta 20% utk roda 3 atau lebih untuk keperluan produktif
Kementerian Keuangan telah mengeluarkan peraturan yg melarang leasing atau perusahaan pembiayaan utk menarik secara paksa kendaraan dari nasabah yg menunggak kredit kendaraan
Hal itu tertuang dlm Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.130/PMK.010/ 2012 tentang pendaftaran Fidusia bagi perusahaan pembiayaan yg dikeluarkan tanggal 7 Oktober 2012
Menurut Undang² No 42 Tahun 1999, fidusia adalah suatu proses mengalihkan hak milik atas suatu benda dgn dasar kepercayaan, tapi benda tersebut masih dlm penguasaan pihak yg mengalihkan
Fidusia umumnya dimasukkan dlm perjanjian kredit kendaraan bermotor Kita sebagai debitur membayar biaya jaminan fidusia tersebut.
Pihak leasing wajib mendaftarkan setiap transaksi kredit di depan notaris atas perjanjian fedusia ini,
Jadi perjanjian fidusia ini melindungi aset konsumen, leasing tdk bisa serta merta menarik kendaraan yg gagal bayar karna dgn perjanjian fidusia, alur yg seharusnya terjadi adalah pihak leasing melaporkan ke pengadilan! Sehingga kasus Anda akan disidangkan & pengadilan akan mengeluarkan surat keputusan utk menyita kendaraan Anda dan kendaraan Anda akan dilelang oleh pengadilan & uang hasil penjualan kendaraan melalui lelang tersebut akan digunakan utk membayar utang kredit Anda ke perusahaan leasing, lalu uang sisanya akan diberikan kepada Anda
Jika kendaraan anda akan ditarik leasing, mintalah surat perjanjian fidusia dan sebelum ada surat fidusia tersebut jangan bolehkan penagih membawa kendaraan anda
Karena jika mereka membawa sepucuk surat fidusia (yg ternyata adalah palsu) silakan anda bawa ke hukum, pihak leasing akan didenda minimal Rp 1,5 milyar
Tindakan Leasing melalui Debt Collector/Mata elang yang mengambil secara paksa kendaraan dirumah, merupakan tindak pidana Pencurian.
Jika pengambilan dilakukan dijalan, merupakan tindak pidana Perampasan.
Mereka bisa dijerat Pasal 368, Pasal 365 KUHP Ayat 2, 3 & 4 juntosemoga bermanfaat…..
Jaring ada di karawang utk pengadilan judisia selama ini sudah berjalan dgn baik dan leasing tdk berani menarik kendaraan dari konsumen, ayo sebarkan utk menghentikan tindakan semena mena dari mata elang atau dep kolektor mari tertib hukum hargai hukum agar kita menjadi masyarakat yang cerdas.
BE SMART for EVERYTHING